Selasa, 09 Juni 2009

DONATUR

Sebelum Kompetisi Sepakbola di desa Alastlogo dimulai, saya kedatangan seorang tamu yang sudah saya kenal. Dia membawa sepeda motor honda biru persis seperti yang saya pakai, hanya plat nomornya saja yang berbeda. Dia adalah Hariyanto, seorang wasit Persekabpas dan mantan karyawan Patal Grati. Dia bilang kalau kedatangannya kerumahku disuruh oleh bosnya untuk minta sumbangan biaya kompetisi. Sambil tertawa saya bilang begini : "Kenapa harus minta ke saya? Kan sudah banyak yang jadi donatur. Saya dengar yang jadi donatur sudah 12 orang. Kalau 1 orang menyumbang 1 juta, maka jumlahnya 12 juta, kan sudah cukup untuk membiayai kompetisi". Begitu yang saya bilang sambil tertawa. Hariyanto juga tertawa.
Dia juga bilang kalau dirinya hanya membantu untuk kelancaran jalannya kompetisi, termasuk membantu proses perijinannya.
Dia tanya kenapa saya tidak ikut jadi panitia. Sambil tertawa saya bilang : "Kan sudah banyak yang jadi panitia. Tanpa saya, kompetisi tetap akan berjalan".
Karena dia membawa proposal, akhirnya saya beri juga sumbangan. Tidak banyak sih....., tapi kalau buat beli rokok 2 pres, masih lebih.
Kenapa saya ngasih sumbangan? Walaupun saya tidak ikut kongsi, toh tidak ada dalil satupun yang mengatakan bahwa menyumbang itu perbuatan dosa. Demi kebaikan kita bersama, maka saya memberikan sumbangan tersebut.
Akhirnya setelah ngobrol macam-macam, Hariyanto pamit pulang untuk lapor pada bosnya.

Tidak ada komentar: