Rabu, 12 November 2008

KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

Pada dasarnya seorang manusia adalah pemimpin. Manusia adalah pemimpin untuk dirinya sendiri. Disamping itu kita mesti memimpin diri orang lain agar kehidupan kita didunia ini dapat seimbang menuju kearah yang lebih baik.

MANUSIA SEBAGAI KHOLIFAH

Setiap manusia dimuka bumi ini dijadikan oleh Allah SWT untuk menjadi kholifah atau pemimpin. Sama saja dia memimpin dirinya sendiri atau orang lain, ia dinamakan sebagai kholifah atau pemimpin. Namun begitu, tidak semua manusia mampu memimpin dirinya sendiri dan orang lain dengan baik mengikuti landasan islam yang sebenarnya. Dunia akan kocar-kacir jika semua manusia ingin menjadi pemimpin dan enggan menjadi orang yang dipimpin atau lebih dikenali sebagai orang bawahan. Oleh karena itu, Allah SWT dengan sifat bijaksananya telah mengatur dan menentukan kehidupan manusia mengikuti acuan kepribadian yang asasi atau dasar sejak dari lahir. Ada segolongan manusia yang dilantik menjadi pemimpin, golongan lain sebagai yang dipimpin dan golongan yang mengadu domba enggan menjadi pemimpin dan enggan dipimpin.

PERSIAPAN SEBELUM MENJADI PEMIMPIN

Masalah utama yang perlu ditekankan sebelum kita menjadi pemimpin adalah kesiapan kita. Kita wajib membuat persiapan awal dan menempuh berbagai ujian sebelum layak digelari pemimpin dunia akhirat. Pada akhir jaman ini, mayoritas pemimpin sebenarnya tidak layak memimpin. Kenapa? Karena mereka tidak terpimpin dengan pimpinan dari Al-qur'an dan As-Sunnah. Mereka hanyalah pemimpin dunia semata. Mereka mengejar kemewahan dunia, menindas orang bawahan, bertopengkan syaitan dalam menentukan hukum-hukum islam dan seribu satu macam keburukan berupa keduniaan. Pemimpin yang zalim termasuk didalam keburukan agama. Sedangkan pemimpin akhirat tidak banyak dan bisa dihitung dengan jari.
Lalu, apa syarat-syarat untuk menjadi pemimpin dunia akhirat?

1. Pemimpin Berilmu.

Ilmu memainkan peranan penting dalam melahirkan pemimpin yang unggul. Tanpa ilmu, pemimpin akan seperti "kerbau dicocok hidungnya". Hanya memimpin setelah diarah-arahkan oleh orang lain. Berapa banyak pemimpin di seantero dunia yang menjadi boneka? Mereka menjadi pemimpin, tetapi tidak memimpin. Mereka itu pengecut dan rela menjual nama agama demi sesuap nasi. Allah berfirman : "Adakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?" Ilmu disini meliputi ilmu dunia dan akhirat. Seorang pemimpin yang berilmu pasti mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk mengatasi semua masalah yang menimpa wilayah kekuasaannya. Baik itu masalah ditingkat RT/RW, Desa, Kabupaten/Kota, Propinsi sampai negara bahkan tingkat dunia sekalipun.

2. Pemimpin Sebagai Idola.

Dikalangan masyarakat menengah, mereka lebih mementingkan pemimpin yang peka dengan isu-isu dunia dan pandai berbicara dalam hal-hal keduniaan. Tanpa disadari, kita sebenarnya haus dengan seorang pemimpin yang bersifat universal, seimbang antara dunia dan akhirat.
Seorang pemimpin yang menjadi idola masyarakat, seharusnya memiliki akhlak yang terpuji dan mengikuti adab-adab kemanusiaan. Seorang pemimpin harus sama dalam berbicara dan prakteknya. Seorang pemimpin harus mengamalkan apa yang diucapkannya. Seorang pemimpin harus menjadi tauladan bagi rakyat yang dipimpinnya. Jangan sampai ada seorang pemimpin yang mengajak rakyatnya untuk selalu hidup rukun dan bersatu, sedangkan dia sendiri malah sering bertengkar dengan istrinya, anak-anaknya, tetangganya, bahkan dengan orang yang tidak dikenalnya sekalipun.

3. Pemimpin Sanggup Menghadapi Cobaan.

Ujian adalah satu perkara yang pasti memburu kehidupan seorang manusia. Semakin tinggi derajadnya disisi Allah SWT dan disisi masyarakat, maka semakin besar pula cobaan dan godaan yang ditempuh. Seorang pemimpin harus kuat jiwanya dan besar semangatnya, agar dia tetap kekal dalam memimpin rakyatnya.
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan, harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar", Al-Baqarah : 155.

Itulah pemimpin yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Lalu, pemimpin yang seperti apa yang anda dambakan?
Sekian, terima kasih.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kita adalah masarakat kecil sudah barang tentu mendambakan seorang pemimpin yang dapat meberikan perlindungan tehadap rakyatnya,memberikan rasa aman serta dapat menciptakan suasana damai dlm kehidupan bermasarakat. dengan perlindungannya kita akan lebih tenang,dengan keamanannya kitakan lebih senang dengan kedamaian suasana kan semakin riang.namun kapan itu dpt terwujud? sampai kitakan menunggu?...